Rabu, 19 Juni 2013

Resep Gerang Asem Be Pasih



inforesep.com-resep-gerang-asem-be-pasih-7
Resep Gerang Asem Be Pasih. Resep masakan kali ini juga berasal dari Pulau Dewata. Selain terkenal dengan panorama alamnya yang indah, Bali juga terkenal akan masakannya yang beraneka ragam dan sarat bumbu.Masakan Bali kaya akan beragam bumbu yang jika diracik dengan takaran yang pas hasilnya sangat memuaskan.
Bumbu di Bali memiliki legenda dan jalan yang berkelok-kelok. Dalam kisah yang tertulis dalam Wirata Parwa, diceritakan asal-muasal adanya bumbu dalam masakan. Kisah ini bermula ketika Pandawa dalam masa pengasingan setelah terusir akibat kekalahan dalam permainan judi dengan para Kurawa. Dalam masa pengasingan mereka menyamar sebagai rakyat biasa di negeri Wirata. Yudishtira menyamar sebagai brahmana bernama Jaya atau Kanka. Bima menyamar sebagai juru masak istana bernama Jayanta atau Ballawa atau Walala. Arjuna menyamar sebagai guru tari yang seperti wanita dengan nama Wijaya atau Brihanala. Nakula menyamar sebagai tukang kuda dengan nama Jayasena atau Granthika atau Dharmagranthi. Sadewa menyamar sebagai gembala sapi dengan nama Jayadbala atau Tantripala atau Aistanemi dan Draupadi menyamar sebagai dayang-dayang permaisuri raja dengan nama Sairandhri .
Suatu ketika Raja Wirata kedatangan tamu dari kerajaan Magada. Patih Kerajaan Magada menggoda Dewi Draupadi. Bima yang perkasa kemudian membunuh Patih Kerajaan Magada dan mencampurkan darah sang Patih pada makanan Raja Wirata. Rupanya makanan itu berkenan dengan selera Sang Raja karena menurut Sang Raja makanan tersebut bertambah lezat. Sehingga pada saat itu Bima mendapat gelar Sang Ballawa.
Namun hari-hari berikutnya masakan Bima terasa hambar di lidah Sang Raja. Tentu saja inii membuat Sang Raja bertanya kepada Bima. Muncullah kekhawatiran para Pandawa bila identitas mereka sebenarnya akan diketahui oleh Raja Wirata. Para Pandawa kemudian bertapa memohon anugrah rasa pada makanan. Sehingga diutuslah Sang Hyang Aswin ke bumi untuk mengabulkan permohonan para Pandawa.
Oleh Sang Hyang Aswin, Yudhistira diberikan anugrah rasa asin dan rasa asin ini kemudian menjadi kencur. Bima dianugrahi oleh Hyang Ruci rasa sepat yang kemudian berwujud menjadi isen atau laos. Arjuna diberi anugrah oleh Hyang Indra rasa pahit yang kemudian berwujud sebagai kunyit. Nakula diberi anugrah oleh Hyang Aswin rasa pedas yang kemudian berwujud menjadi jahe. Sahadewa si bungsu Pandawa diberi anugrah oleh Hyang Siwa Budha rasa manis yang kemudian berwujud menjadi bawang merah dan bawang putih. Dan Dewi Draupadi diberi anugrah oleh Hyang Dewi Basundari rasa asam yang kemudian berwujud jeruk limau.
Kesemua rasa inilah kemudian menjadi racikan masakan bagi Raja Wirata dan tentu saja Raja Wirata menjadi makin sayang kepada Bima karena masakan Bima makin lama makin bertambah kelezatannya.
Meracik bumbu Bali ada pedomannya. Dalam Dharma Caruban, disebutkan bahwa kencur adalah simbol dari Yudishtira yang mengandung nilai 5. Lengkuas atau isen atau laos merupakan simbol dari Bima dan mengandung nilai 9. Kunyit menjadi simbol dari Arjuna dengan nilai 7. Jahe sebagai simbol dari Nakula mengandung nilai 4. Bawang merah dan bawang putih merupakan simbol dari Sahadewa yang mengandung nilai 8. Jeruk limau menjadi simbol Dewi Draupadi hanya sebagai pelengkap saja. Lalu apa makna angka yang terkandung dalam simbol-simbol di dalam diri para Pandawa? Ini adalah aturan pencampuran bumbu Bali. Inilah kehebatan dan keunggulan resep mencampur bumbu Bali karena memiliki rumus. Jadi dalam mencampur bumbu Bali, harus diingat perbandingan antara kencur dan lengkuas. 1 bagian lencur, 4 bagian lengkuas. Perbandingan antara kunyit dengan lengkuas sebagai berikut, kunyit 2 sedangkan lengkuas cukup 1, 3 bagian kunyit dan 1 bagian jahe. Perbandingan antara jahe dengan kencur sebagai berikut, jahe 4 sedangkan kencur 5. Namun boleh juga dipakai ukuran perbandingan antara kunyit dan jahe. Bawang merah dan bawang putih dipakai sesuai selera. Sedangkan kemiri, cabai. terasi, merica, bumbu wangen dipakai untuk kelengkapan sebagai penyedap masakan. Jeruk limau boleh dipakai boleh juga tidak, tergantung jenis masakan.
Kembali lagi pada topik kita kali ini yaitu Resep Gerang Asem Be Pasih. Gerang Asem Be Pasih memiliki bumbu dasar yaitu Bumbu Genap Kecil. Tentunya jika para pengunjung melihat-lihat beberapa resep Masakan Khas Bali pada Inforesep, pasti akan menemukan Bumbu Genap Kecil dan Bumbu Genap Besar pada sebagian besar resep masakan yang menjadi bahan dasar masakan Bali. Jika Anda mengolahnya dengan tepat tentunya hasilnya akan nikmat. Nah para pengunjung sekalian mari dicoba Resep Gerang Asem Be Pasih dibawah ini. Berikut step by step membuat Gerang Asem Be Pasih. Selamat mencoba yaa……
Resep Bahan Resep Gerang Asem Be Pasih :
  • 80 gr udang (kupas dan bersihkan)
  • 50 gr cumi (potong melingkar)
  • 50 gr tuna (potong sesuai selera)
  • 50 gr tenggiri (potong sesuai selera)
  • 10 gr serai (memarkan)
  • 400 ml air kaldu
Resep Bahan Bumbu Resep Gerang Asem Be Pasih :
  • 100 gr bumbu genap kecil
  • 10 gr belimbing wuluh (jika suka)
  • 3 lembar daun jeruk
  • 2 lembar daun salam
  • 5 gr bawang merah goreng (untuk taburan)
  • garam sesuai selera
Cara Membuat Resep Gerang Asem Be Pasih :
  1. Panaskan minyak, masukkan Bumbu Genap Kecil, daun jeruk dan serai. Tumis hingga harum.
  2. Tambahkan air kaldu, panaskan hingga mendidih, lalu masukkan semua bahan.
  3. Terakhir masukkan belimbing wuluh dan garam.
  4. Masak dengan api kecil kurang lebih 15 menit atau sampai ikannya empuk.
  5. Angkat, tuang dalam mangkuk saji dan beri taburan bawang goreng.
Selamat mencoba Resep Gerang Asem Be Pasih
Note : pada resep ini Inforesep hanya menggunakan ikan tenggiri. Bahan isi tidak harus sama seperti di atas, Anda bisa menggunakan ikan tuna saja atau ikan tenggiri saja atau ikan marlin saja tanpa campuran udang dan cumi.

0 komentar:

Posting Komentar